Kalau ngomongin Jakarta Selatan, yang pertama kepikiran biasanya langsung Senopati vibes, coffee shop artsy, atau nongkrong di bar rooftop. Tapi percaya deh, Jaksel nggak cuma sebatas gaya hidup mewah dan kafe kekinian. Ada sisi lain yang lebih raw, lebih jujur, dan lebih hidup. Lo bisa nemuin itu lewat susur gang.
Yup, jalan-jalan nyusurin gang sempit di Jakarta Selatan sekarang jadi salah satu cara anak muda buat cari pengalaman baru. Nggak sekadar jalan kaki aja, tapi ada juga yang bikinnya dalam format cycling tour Jakarta susur gang. Ini semacam gabungan olahraga, eksplorasi urban, sama mini adventure. Serius, lo bakal kaget lihat gimana di balik gedung-gedung tinggi ternyata ada dunia lain yang penuh cerita.
Mulai dari lorong kecil dengan mural warna-warni, warung kopi lawas yang masih bertahan, sampai interaksi random sama warga yang lagi nongkrong di kursi kayu depan rumah. Semua itu bikin vibe-nya jauh dari kata “Jakarta yang penuh macet dan stres”.
Nah, di artikel ini gue bakal ajak lo ngebayangin—atau bahkan nyiapin diri—buat ikutan susur gang Jakarta Selatan. Kita bahas kenapa ini seru, apa aja yang perlu dipersiapin, itinerary lengkap termasuk waktu tour tanggal 16 Agustus, highlight rute dari Blok M – Senopati – Kuningan – Taman Ayodia, sampai stop wajib buat chill di Jus Kode Blok M.
Kenapa Susur Gang di Jaksel Jadi Seru Banget?
Lo tau kan gimana rutinitas Jakarta? Bangun, kerja, terjebak macet, pulang, repeat. Nah, susur gang jadi semacam cara untuk “ngeluarin kepala dari toples” buat lihat sesuatu yang fresh. Ada banyak alasan kenapa ini worth to try, apalagi kalau lo tinggal atau sering main ke Jaksel:
- Hidden gems everywhere.
Gang sempit yang kelihatan biasa aja ternyata nyimpen harta karun kecil. Bisa berupa warung nasi uduk yang legend tapi nggak nongol di Google Maps, mural random hasil karya anak kampung, atau toko lawas yang jualan kaset pita. - Local vibes yang real.
Lo bisa langsung ngobrol sama warga. Ada bapak-bapak yang lagi main gaplek, ada anak kecil yang lari-larian, sampai ibu-ibu yang sibuk jemur pakaian. Hal-hal kayak gini yang bikin lo ngerasa nyemplung ke suasana asli Jakarta, bukan versi polished yang biasa lo lihat di mall. - Spot Instagramable yang unexpected.
Bosen foto di coffee shop? Coba hunting di gang. Cat tembok yang udah pudar, jendela kayu lawas, atau gang sempit yang ketutup lampu neon bisa jadi background foto yang artsy banget. - Sehat plus hemat.
Lo bisa dapet olahraga (jalan kaki atau sepedaan) sekalian eksplor tanpa harus keluar biaya gede. Bahkan seringkali lebih fun dibanding nge-gym indoor.
Persiapan Sebelum Ikut Susur Gang
Jangan salah, susur gang itu bisa jadi cukup melelahkan kalau lo nggak siap. Jadi, sebelum lo ikutan cycling tour Jakarta atau jalan kaki bareng komunitas, pastiin dulu beberapa hal:
- Outfit harus nyaman. Sneakers atau sandal yang proper bakal nyelametin kaki lo. Jangan nekad pakai heels atau sepatu formal.
- Air minum. Walaupun di itinerary nanti ada stop buat refreshment di Jus Kode Blok M, better bawa botol sendiri biar aman.
- HP atau kamera full battery. Gang itu penuh kejutan visual. Sayang banget kalau momen keren lepas gara-gara baterai habis.
- Cash kecil. Banyak warung masih belum full digital payment. Bayar gorengan Rp5 ribu pake QRIS? Kayaknya kurang cocok vibe-nya.
- Open mind. Ini penting. Jangan cuma mikirin foto, tapi coba nikmatin vibe yang ada, termasuk interaksi sama orang sekitar.
Waktu Tour Tanggal 16 Agustus
Salah satu tanggal yang paling spesial buat susur gang adalah 16 Agustus. Kenapa? Karena sehari sebelum Hari Kemerdekaan, Jakarta itu punya energi yang beda banget.
Gang-gang biasanya udah full dekorasi bendera merah putih, umbul-umbul, sampai mural bertema 17-an. Warga juga sibuk nyiapin lomba—dari balap karung, makan kerupuk, sampai tarik tambang. Jadi kalau lo lewat, vibe-nya nggak cuma jalan kaki atau sepedaan doang, tapi juga ngerasain atmosfer kampung yang hidup banget.
Bayangin: lo sepedaan, terus ketemu anak-anak latihan panjat pinang, atau ibu-ibu lagi bikin nasi tumpeng bareng-bareng. Rasanya kayak balik ke masa kecil, tapi versi urban. Ditambah lagi, udara Jakarta di Agustus biasanya agak adem dibanding bulan lain, jadi experience makin nyaman.
Rute dari Blok M – Senopati – Kuningan – Taman Ayodia
Nah, sekarang kita bahas highlight utamanya: rute dari Blok M – Senopati – Kuningan – Taman Ayodia. Rute ini nggak cuma strategis, tapi juga penuh kontras yang bikin seru.
1. Start: Blok M
Blok M selalu jadi titik awal yang iconic. Dari terminal atau MRT, lo bisa langsung nyemplung ke gang sekitar Pasar Blok M. Toko kaset, kios kecil, graffiti random, sampai hidden coffee shop semuanya ada di sini.
2. Senopati
Masuk ke Senopati, lo bakal lihat dunia yang agak kontras. Di depan ada restoran fine dining, tapi begitu belok gang kecil, lo nemuin kos-kosan mahasiswa atau rumah kontrakan dengan vibe old-school. It’s like two different worlds, cuma dipisahin beberapa meter.
3. Kuningan: Warung Kerek Unik
Nah, bagian paling memorable ada di Kuningan. Di sini, selain lorong modern yang nyelip di antara gedung tinggi, ada juga spot unik namanya warung kerek. Konsepnya gokil: kalau lo mau beli makanan, lo harus teriak manggil mbak-mbak penjual di seberang sungai kecil. Nanti makanan dikirim lewat katrol! Bener-bener experience yang cuma bisa lo temuin di susur gang, bukan di aplikasi delivery.
4. Finish: Taman Ayodia
Setelah puas muter-muter, rute berakhir di Taman Ayodia. Tempat ini adem, hijau, dan sering dipakai komunitas buat latihan musik, dance, atau yoga. Jadi closing vibes-nya chill banget.
Refreshment di Jus Kode Blok M
Capek jalan atau sepedaan? Tenang, ada Jus Kode Blok M. Tempat ini udah legend banget buat anak-anak yang sering main di Blok M. Jusnya segar, variannya unik (mangga keju, alpukat kopi, dll.), plus harganya ramah kantong.
Bukan cuma soal minumannya, tapi suasana retro di sini bikin lo betah. Banyak komunitas nongkrong sambil ngobrol ngalor-ngidul, bikin suasana makin cair. Cocok buat recharge energi sebelum lo balik ke rumah.
Tips Extra Biar Susur Gang Makin Maksimal
- Datang ramean. Selain lebih seru, juga bikin aman.
- Slow pace. Jangan buru-buru, nikmatin tiap detail.
- Sopan sama warga lokal. Jangan asal foto rumah orang.
- Cobain street food. Dari soto betawi sampai es kopi kampung, itu bagian dari paket.
- Playlist ready. Kalau cycling tour, puter lagu-lagu upbeat biar makin semangat.
Penutup: Jakarta yang Lebih Manusiawi
Susur gang di Jakarta Selatan itu semacam reminder bahwa kota ini nggak melulu tentang gedung kaca atau mall megah. Ada sisi lain yang lebih hangat, lebih personal, dan penuh cerita.
Kalau lo lagi cari aktivitas anti-mainstream yang murah meriah tapi kaya pengalaman, cobain deh itinerary Blok M – Senopati – Kuningan – Taman Ayodia pas waktu tour tanggal 16 Agustus. Jangan lupa juga kasih diri lo reward dengan refreshment di Jus Kode Blok M.
Lewat cycling tour atau jalan kaki, lo bisa lihat Jakarta dari perspektif yang beda. Nggak lagi sekadar kota macet dan bising, tapi sebuah tempat di mana kehidupan sehari-hari warga gang kecil justru jadi highlight paling berharga.
Jadi, pertanyaannya: lo siap nggak buat nyobain sensasi nyusur gang dan ngelihat sisi Jakarta yang lebih real, lebih manusiawi, dan penuh kejutan?