Salam Sepeda !!!
Garpu depan sepeda atau yang sering kita sebut dengan nama Fork adalah bagian sepeda yang berfungsi menghubungkan roda (whellset) depan dengan kemudi (handlebar). Fork sepeda ada yang tidak mempuyai pegas (Rigid Fork) dan ada juga yang mempunyai pegas (Suspension Fork). Umumnya Sepeda MTB mempunyai fork yang mempunyai pegas (Suspension Fork). forkmc0 Fork yang beredar di pasaran tersedia berbagai jenis, merek dan ukuran. Ukuran travel fork setiap jenis sepeda gunung berbeda, tergantung pada spesifikasi, fungsi dan kebutuhan.
Panjang pendeknya travel fork juga akan berpengaruh pada :
- a. Tinggi rendahnya handlebar
- b. Kenyamanan
- c. Kestabilan
- d. Kecepatan/speed
Dalam pemilihan panjang travel fork, kita harus menyesuaikan jenis frame sepeda dan medan yang akan kita lalui, karena jika salah memilih akan mengganggu kenyamanan dalam bersepeda dan juga dapat menyebabkan kecelakaan.
Berikut ini ukuran panjang travel yang berlaku pada umumnya :
- Fork Sepeda MTB – XC (Cross Contry) : travel 80mm – 100mm – 120 mm
- Fork Sepeda MTB – AM (All Mountain) : travel 120mm – 140mm – 160 mm
- Fork Sepeda MTB – DJ (Dirt Jump) : travel 100 mm
- Fork Sepeda MTB – DH (Down Hill) : travel 180mm – 200mm
- Fork Sepeda MTB – FR (Free Ride) : travel 180mm – 200mm
Tips ‘n Trik Setting Fork : Biasanya pada fork sepeda gunung kita akan ditemukan tanda Plus (+) dan Minus (-). Tanda Plus – Minus mempunyai fungsi untuk mengatur kecepatan rebound Shock (posisi ketika shock kembali naik keatas setelah terjadinya tekanan pada suspensi). Tanda Plus (+) artinya menahan lebih lambat naik kembali. Tanda Minus (-) artinya tidak menahan lagi posisi naik dan langsung dilepas untuk kembali ke posisi semula
Bila goweser ingin shock lebih lambat memantulkan posisi dekompresi, maka diatur dengan posisi tanda Plus (+). Setting Plus ini biasanya digunakan ketika menghadapi jalan lebih mulus dan rata dengan sedikit hambatan karena dapat menahan shock depan tidak banyak bergerak. Setting ini akan membuat tangan lebih nyaman ketika shock memantul kembali karena gerakan shock akan memantul sedikit lebih lambat tertahan oleh sistem rebound dari fork.
Sebaliknya bila para goweser ingin agar shock bekerja lebih agresif dan suspensi shock melesat naik setelah dekompresi maka diatur dengan posisi tanda Minus (-). Setting Minus ini sangat berguna dan aman ketika menghadapi jalan yang sangat tidak rata seperti jalur berbatu dan kontur jalan yang jelek. Karena shock akan agresif memantul ke posisi asal untuk meredam getaran. Dianjurkan setting Plus dan Minus hanya mencapai 90% putaran dari titik tengah, tidak secara penuh memutar penahan suspensi shock depan, sisakan sedikit sehingga shock tidak terlalu tertahan oleh rebound atau tidak langsung melesat naik tanpa penahan rebound
Untuk menghadapi tanjakan disarankan untuk mengunci (lock) suspensi depan agar tidak bekerja naik – turun, hal ini dengan tujuan ketika menanjak dan goweser berdiri di atas sadel untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga goweser tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun. Suspensi yang static, membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank. Untuk Fork yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya goweser tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Semoga bermanfaat.