fbpx

Kalau lo anak Jaksel sejati atau minimal pernah nyasar ke daerah Kebayoran Baru, pasti pernah denger nama Blok M. Tapi nih ya, Blok M bukan cuma sekadar mall atau tempat nongkrong — ini tuh surga kuliner hidup 24 jam. Dari yang kaki lima legendaris sampai kafe fancy buat nongkrong sambil ngedit reels, semuanya ada di sini.

Kenapa Kuliner Blok M Itu Ikonik Banget

Oke, kita mulai dari hal yang simpel. Blok M udah jadi ikon kuliner Jakarta Selatan sejak era 80-an. Dulu tempat ini rame sama warung-warung kaki lima, tempat nongkrong anak SMA, dan spot makanan malam yang jadi legenda. Sekarang? Evolusi total.

Lo bisa nemuin:

  • Gulai tikungan (alias gultik) yang masih hidup sampai sekarang.
  • Kafe modern dengan interior “Korean aesthetic” yang penuh tanaman dan lampu neon.
  • Restoran Jepang fancy, tapi harga masih bisa ditolerir dompet anak kos.

Blok M itu kayak time capsule — tradisional dan modern tabrakan di satu area, tapi entah gimana, tetap harmonis.

Sejarah Singkat Blok M dan Perkembangan Kulinernya

Sebelum MRT lewat dan membuat area ini makin gampang diakses, Blok M udah hidup dari dulu. Dulu tuh pusat belanja murah, bioskop, dan warung-warung di sekitar Terminal Blok M. Tapi sekarang, karena perkembangan zaman + generasi baru yang doyan konten, Blok M berubah jadi kombinasi antara nostalgia dan lifestyle baru.

Kuncinya ada di:

  • Melawai & Mahakam: pusat kuliner malam dan gultik.
  • Blok M Square & Plaza: tempat nongkrong baru dan pujasera yang makin rame.
  • District 8 area belakang Pasaraya: surganya kafe dan dessert bar kekinian.

Yang bikin keren, meski berubah, spirit-nya tetap sama: makan enak, harga masih masuk akal, dan suasana santai yang nggak bisa lo temuin di mall fancy kayak SCBD.

Kuliner Legendaris yang Harus Lo Coba

Kalau lo baru pertama kali kulineran di Blok M, wajib cobain beberapa makanan ini. Ini bukan cuma makanan, ini warisan budaya dan cerita warga lokal.

Gultik (Gulai Tikungan)

Udah kayak simbol Blok M. Gultik ini tuh nasi + gulai sapi disajikan di piring kecil, tapi rasanya? MANTAP POL. Kuahnya kental, gurih, dan nikmat banget buat malam-malam dingin.
Harga cuma belasan ribu, tapi vibes-nya: priceless.

Sate Ayam Apjay

Letaknya di Jalan Panglima Polim. Rasa sate ayamnya khas banget — dagingnya empuk, bumbu kacangnya tebal, dan porsinya ngenyangin. Tempatnya sederhana, tapi rasanya bikin lo balik lagi.

Ayam Goreng Berkah

Udah eksis dari tahun 1963. Ayam kampung gorengnya juara: gurih, juicy, dan sambalnya nendang. Ini tempat makan keluarga yang juga jadi spot nostalgia buat banyak orang.

Ayam Bulungan

Tempat ini udah jadi semacam “pahlawan masa kecil” buat warga Jaksel. Dari dulu sampe sekarang, rasa ayam gorengnya nggak berubah: sederhana tapi ngangenin.

Kaki Lima dan Street Food Wajib Coba

Blok M tanpa kaki lima itu kayak sepeda tanpa pedal — nggak jalan. Justru di sinilah daya tariknya.

Bebek Goreng Mbak Ru’ah

Penyelamat malam. Bebek gorengnya punya kulit yang crispy tapi dagingnya lembut. Sambal hitam khas Madura-nya juara banget.

Sate Taichan Mas Dani

Yang suka pedas wajib mampir. Daging ayam dibakar polos, disajikan dengan sambal rawit yang pedesnya bisa bikin lo introspeksi hidup.

Nasi Uduk Kebon Kacang

Ada cabangnya di sekitar Melawai. Nasi uduknya wangi, lauknya lengkap — dari ayam goreng, semur jengkol, sampai tahu orek.

Angkringan Blok M Square

Kalau lo tipe yang suka nongkrong lama, ini spot paling chill. Duduk lesehan, makan nasi kucing, gorengan, dan ngobrol random sampe tengah malam.

Kafe dan Kuliner Kekinian di Blok M

Sekarang kita masuk ke ranah anak muda: tempat-tempat “Instagramable tapi makanannya tetap enak.”

Little Salt Bread

Viral banget di TikTok. Roti khas Korea yang dikasih taburan garam laut di atasnya — manis, asin, gurih dalam satu gigitan. Tempatnya aesthetic, cocok buat foto-foto.

Futago Ya

Restoran Jepang yang cozy banget. Menunya lengkap — dari gyudon, sushi, sampai ramen. Cocok buat dinner bareng gebetan atau nongkrong santai bareng teman.

Mack’s Creamery

Tempat dessert yang hits di area Pasaraya. Rasa es krimnya unik-unik, kayak Earl Grey, Honeycomb, sampai Avocado Espresso. Sekali coba, lo ngerti kenapa ini rame banget.

HAKA Dimsum

Ini definisi tempat penyelamat malam. Buka 24 jam! Makan dimsum jam 2 pagi? Gaskan. Pilihannya banyak dan rasanya di atas rata-rata.

Tips Anti Gagal Kulineran di Blok M

Sebelum lo langsung gas ke sana, nih gue kasih beberapa tips biar pengalaman lo nggak zonk:

  1. Datang sore menjelang malam.
    Karena sebagian besar tempat rame pas malam. Siang masih oke, tapi vibes-nya beda.
  2. Bawa cash!
    Jangan sok cashless — banyak pedagang yang belum terima QRIS atau kartu.
  3. Pakai MRT atau jalan kaki.
    Parkiran sempit dan rame banget. Naik MRT turun di Stasiun Blok M aja, tinggal jalan kaki bentar udah sampe.
  4. Siapin perut kosong dan kamera penuh baterai.
    Karena lo bakal banyak makan dan foto-foto makanan cantik.
  5. Jangan cuma fokus ke yang viral.
    Kadang tempat kecil di pojokan justru punya rasa yang lebih “jujur” daripada tempat yang lagi naik daun.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Tren Kuliner Blok M

Kuliner di Blok M bukan cuma soal makan, tapi juga ekonomi kreatif. Banyak UMKM yang hidup dari situ — dari tukang sate, penjual minuman, sampai barista muda yang buka kafe mini.

Tapi ya, nggak semuanya manis:

  • Harga sewa kios naik gara-gara tren viral.
  • Persaingan makin ketat, jadi pelaku usaha harus punya konsep kuat biar nggak tenggelam.
  • Masalah kebersihan juga jadi perhatian, apalagi di area outdoor.

Namun di sisi lain, Blok M jadi laboratorium sosial baru. Anak muda nongkrong, pebisnis kecil berkembang, dan warga sekitar dapet penghasilan tetap. Win-win kalau dikelola dengan bijak.

Kenapa Lo Harus Makan di Blok M?

Karena makan di Blok M tuh lebih dari sekadar “kulineran”. Ini pengalaman:

  • Ketemu orang random tapi asik ngobrol.
  • Denger suara pengamen nyanyi lagu Sheila On 7 di trotoar.
  • Ngerasain Jakarta yang padat, rame, tapi punya energi khas.

Blok M tuh kayak mini universe Jakarta — semua ras, selera, dan vibe bercampur di satu tempat.

Penutup: Blok M, Dari Nostalgia Sampai Tren Masa Kini

Dulu Blok M identik dengan anak gaul 90-an dan tukang kaset. Sekarang, dia bangkit jadi ikon kuliner urban yang tetap punya jiwa lama tapi tampilan baru.

Entah lo datang buat cari gulai kaki lima, nongkrong di kafe fancy, atau sekadar ngopi sambil nunggu macet reda — Blok M nggak bakal ngecewain.

Dan percaya deh, sekali lo nyobain makan di situ, lo bakal ngerti kenapa orang-orang bilang:

“Jaksel boleh punya banyak tempat nongkrong, tapi cuma Blok M yang punya jiwa.”